About Me

a piece: about me

            Hari ini cerah, dan moodku mendukung untuk menceritakan sebagian tentang AKU. Namaku Ayu Solihatul, pemberian ayah ibuku setelah lahirnya aku. aku biasa dipanggil A Ye, ayu, yuk, atau bahkan utul. Berbagai singkatan yang memang secara sengaja dilontarkan oleh  mereka pada aku. Tidak banyak yang perlu aku jelaskan tentang mengapa nama- nama panggilan itu bisa muncul.

            Tidak banyak pula yang tau tentang nama awalku. Orang tuaku memberikan nama Ayu Solihatul Mar’ah, kata beliau “perempuan cantik, dewasa, bijaksana dan penuh pesona serta senantiasa berbakti pada agama dan orang tua” hihi aamiinkan saja. Semoga semua arti itu berkah. But anything, sekarang namaku cukup hanya Ayu Solihatul. Skip and enough tentang pembahasan nama aku.

            Aku anak ke-2 dari 2 bersaudara. Tinggal bersama orang tua dan “mas” di Desa Bawang RT/RW 02/01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Dibesarkan di keluarga yang sangat hangat dan istimewa bagiku. Penuh kasih sayang tapi tegas. Semua untuk kebaikan dan kehidupan yang tentram. Serta sangat mengajarkan tentang pentingnya agama islam dalam kehidupan. Sehingga dapat berguna dan hidup baik di dunia dan akhirat.

            Ibu adalah guru pertamaku, dan Ayah selalu membantu dan memotivasiku. Bahwa hidup akan terus berlanjut meskipun kamu inginkan tertunda, jadi jangan izinkan redup singgah terlalu lama. Kembalilah bangkit dan emban tanggung jawab yang sudah kamu putuskan serta luruskan niat. Aku masuk TK pada umur 4,5 tahun di TK Kasih Ibu, tepat di depan rumahku. Kemudian masuk SDN 1 Bawang tepat di umur 5,5 tahun. Dulu rencana ingin masuk di SDN 1 Blado, di Kecematan. Namun batal karena terkendala umur yang masih terhitung muda untuk masuk SD. Selanjutnya SMPku di SMP N 1 Blado. Dan SMA di SMA N 1 Batang.

            Kemudian masuk di Universitas Muhammadiyah Surakarta. awalnya aku kurang bersyukur masuk UMS. Dikarenakan tidak sesuai ekspektasi awalku. Tapi berjalannya waktu, aku malah bersyukur karena bisa masuk UMS. Banyak alasan dan manfaat yang aku peroleh. Yang jelas aku semakin percaya, bahwa Allah sudah menyiapkan rencana terbaik untuk hambaNya. Sekeras apapun aku menentukan pilihan, pilihan Allah tetaplah pilihan terbaik.

            Semakin bertambah usia, memaksaku untuk bijak mengambil, memutuskan ataupun menentukan pilihan. Aku belajar bahwa semakin kita dewasa. Kita semakin paham bahwa ego bisa ditaklukan dengan berteman. Bukan malah memusuhi dan mencoba menghindar. Cobalah hadapi, ajak bercengkrama, dan bersahabatlah dengannya.

            Dan tentang cita – cita, tidaklah melulu hanya tentang pekerjaan atau profesi yang menjamin kesuksesan. Tapi tentang segala yang mampu membuat kita berpikir bahwa kita berguna untuk mereka, bahwa kita dapat dikenal karena sikap baik kita, bahwa kita mampu berteman dengan IHSAN. Teruslah menjadi haus ilmu. Cobalah untuk redam rasa iri pada mereka yang memang bersinar di dunia. Ingatlah bahwa kau bisa saja bersinar di dimensi lain. Semoga saja kita bisa bersinar di surga Allah SWT. Aamiin.

            Hobiku tidak pasti. Hanya menyesuaikan mood dan keadaan saja. Lebih sering menyanyi dan menulis tentang perangnya hati. Dulu aku punya mimpi, sampai sekarang pun masih. Namun agak berbeda dengan mimpi sebelumnya. Dulu aku ingin menjadi sukses. Ya itu mimpi setiap insan. “sukses yang berhubungan dengan material” Sekarang tidak. Bukan soal materi atau pangkat yang menjadi impian.

Tapi tentang siapa aku di dalam kehidupan kalian.

Tentang bagaimana aku berguna dan diingat oleh kalian.

Tentang mampukah aku menaiki tangga kesabaran

Bukan persoalan aku layak hidup karena kekayaan.

Tapi tentang bagaimana aku menyikapi hidup dalam kesederhanaan.

            Dan di Universitas Muhammadiyah Surakarta ini. Aku banyak menjumpai ikatan relasi. Yang tak sedikit memberikan motivasi serta banyak sekali ilmu dan pengalaman yang aku peroleh, baik itu dari perkuliahan, kegiatan, atau bahkan organisasi. Di bangku perkuliahan, aku diuji tentang berbagai permasalahan. Disitulah aku bisa menemukan kedewasaan. Belajar tenang dan kuasai emosi.

            Bersyukur tentang semua yang sudah aku punya dan nikmati. Menjadi seorang guru, adalah tanggung jawab besar yang nanti akan aku emban. . Kejarlah ilmu, bukan nilainya

Karena Allah meninggikan derajat orang berilmu, bukan orang bergelar

Semanggat kuliah.

Akan ada saat kita merindukan masa dulu, jadi, nikmati prosesnya.